Rabu, 17 Oktober 2012

Pentingnya Sebuah Kepemimpinan

Dalam sebuah organisasi dibutuhkan sebuah pemimpin yang dapat menjadi contoh bagi anggotanya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau memimpin dan dapat dipimpin. Banyak pemimpin saat ini banyak yang hanya mampu untuk memimpin, tapi ketika harus di pimpin, banyak diantaranya yang tidak mau untuk di pimpin. Sehingga menimbulkan sebuah masalah yang timbul dalam oraganisasi. Selain itu, pemimpin juga harus memiliki berbagai macam kemampuan untuk dapat menjalankan sebuah roda organisasi, agar berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang telah di buat oleh organisasi. Dalam agama Islam sendiri karakter yang harus dimilliki seorang pemimpin sudah tertuang dalam sebuah tauladan umat Islam yaitu Rasulullah saw. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur'an Allah SWT berfirman: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab 21).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan bahwa ayat yang mulia ini merupakan pokok yang besar dari keharusan meneladani Rasulullah saw dalam ucapan-ucapan, perbuatan-perbuatan, dan berbagai keadaan beliau saw. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan manusia untuk meneladani Nabi saw.
Diantaranya karekter yang harus dimiliki adalah :
1. SHIDDIQ
Artinya mempunyai komitmen untuk bertindak dan berkata jujur dan selalu melandaskan kata, perbuatan/amal dan keyakinan berdasarkan atas nilai-nilai yang benar berdarsarkan ajaran Islam. Tidak ada kontradiksi /pertentangan yang disengaja antara ucapan dan perbuatan. Karena itu Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa memiliki sifat shiddiq dan menciptakan lingkungan yang shiddiq pula. QS.Al-Taubah [19]: 119 Allah menandaskan :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”.QS.Al-Taubah [19]: 119.
Dalam dunia kerja dan usaha kejujuran ditampilkan dalam bentuk kesungguhan dan ketepatan (mujahadah dan itqan) baik ketepatan waktu, janji, pelayanan, pelaporan, mengakui kelemahan dan kekurangan (tidak ditutup-tutupi) untuk kemudian diperbaiki secara terus menerus serta menjauhkan diri dari berbuat bohong dan menipu (baik pada diri, teman sejawat, perusahaan maupun mitra kerja).
 
2. ISTIQOMAH
mempunyai arti konsisten dalam iman dan nilai-nilai yang baik, meskipun menghadapi berbagai godaan dan tantangan. Istiqomaha didalam kebaikan ditampilkan dalam keyteguhan dan kesabaran serta keuletan sehingga menghasilkan Sesuatu yang optimal. Istiqomah merupakan suatu hasil dari proses yang dilakukan secara terus menerus. Misalnya interaksi yang kuat dengan allah dalam bentuk shalat, dzikir, membaca al-Qur’an dsb. Proses itu menumbuhkembangkan suatu sistem yang memungkinkan kebaikan, kejujuran dan keterbukaan teraplikasikan dengan baik. Senaliknya keburukan dan ketidak jujuran akan tereduksi dan ternafikan secara nyata. Orang atau lembaga yang istiqomah dalam kabaikan akan mendapatkan ketenangan dan sekaligus mendapatkan solusi dan jalan keluar dari segala persoalan. Dalam QS.Fushilat [41] : 30-31:
Artinya “.30.  Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu". 31. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta”. (QS.Fushilat [41]: 30-31)
3. FATONAH
mempunyai arti mengerti, memahami dan menghayati secara mendalam segala yang menjadi tugas dan kewajibannya. Sifat ini akan menumbuhkembangkan kreatifitas dan kemampuan melakukan berbagai macam inovasi dan kreasi yang beranfaat. Kretatif dan inovatif hanya mungkin dimiliki manakala seseorang selalu berusaha untuk menambah berbagai ilmu pengetahuan, peraturan dan informasi baik yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun perusahaannya secara umum. Sifat fatonah perpaduan antara alim dan hafidz telah mengantarkan Nabi Yusuf dan Timnya membangun kembali negeri Mesir. Dalam QS.Yusuf [12] : 55) Allah menandaskan :
Artrtinya “Berkata Yusuf: "Jadikanlah Aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya Aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan". QS.Yusuf [12] : 55) 
4. AMANAH
mempunyai arti bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal dan ihsan (berbuat yang baik dan terbaik) dalam segala hal. Sifat ini harus dimilikioleh setiap mukmin, apalagi yang mempunyai pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat. Dalam QS Al-Nisa [4]: 58 : 
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat. (QS Al-Nisa [4]: 58 ) Dalam suatu kesempatan Nabi mengatakan : “Amanah akan menarik rezeki, sebaliknya khianat itu mengakibatkan kefakiran”.
5. TABLIGH
berarti mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Tabligh yang disampaikan dengan hikmah, sabar, argumentative dan persuasive akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang semakin solid dan kuat.