Dalam sebuah organisasi dibutuhkan sebuah pemimpin yang dapat menjadi contoh bagi anggotanya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau memimpin dan dapat dipimpin. Banyak pemimpin saat ini banyak yang hanya mampu untuk memimpin, tapi ketika harus di pimpin, banyak diantaranya yang tidak mau untuk di pimpin. Sehingga menimbulkan sebuah masalah yang timbul dalam oraganisasi. Selain itu, pemimpin juga harus memiliki berbagai macam kemampuan untuk dapat menjalankan sebuah roda organisasi, agar berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang telah di buat oleh organisasi. Dalam agama Islam sendiri karakter yang harus dimilliki seorang pemimpin sudah tertuang dalam sebuah tauladan umat Islam yaitu Rasulullah saw. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur'an Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab 21).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan bahwa ayat yang mulia ini
merupakan pokok yang besar dari keharusan meneladani Rasulullah saw
dalam ucapan-ucapan, perbuatan-perbuatan, dan berbagai keadaan beliau
saw. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan manusia untuk meneladani
Nabi saw.
Diantaranya karekter yang harus dimiliki adalah :
1. SHIDDIQ
Artinya mempunyai komitmen untuk bertindak dan berkata jujur dan selalu
melandaskan kata, perbuatan/amal dan keyakinan berdasarkan atas
nilai-nilai yang benar berdarsarkan ajaran Islam. Tidak ada kontradiksi
/pertentangan yang disengaja antara ucapan dan perbuatan. Karena itu
Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa memiliki
sifat shiddiq dan menciptakan lingkungan yang shiddiq pula. QS.Al-Taubah
[19]: 119 Allah menandaskan :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”.QS.Al-Taubah [19]: 119.
Dalam dunia kerja dan usaha kejujuran ditampilkan dalam bentuk kesungguhan dan ketepatan (mujahadah dan itqan)
baik ketepatan waktu, janji, pelayanan, pelaporan, mengakui kelemahan
dan kekurangan (tidak ditutup-tutupi) untuk kemudian diperbaiki secara
terus menerus serta menjauhkan diri dari berbuat bohong dan menipu (baik
pada diri, teman sejawat, perusahaan maupun mitra kerja).
2. ISTIQOMAH
mempunyai arti konsisten dalam iman dan nilai-nilai yang baik, meskipun
menghadapi berbagai godaan dan tantangan. Istiqomaha didalam kebaikan
ditampilkan dalam keyteguhan dan kesabaran serta keuletan sehingga
menghasilkan Sesuatu yang optimal. Istiqomah merupakan suatu hasil dari
proses yang dilakukan secara terus menerus. Misalnya interaksi yang kuat
dengan allah dalam bentuk shalat, dzikir, membaca al-Qur’an dsb. Proses
itu menumbuhkembangkan suatu sistem yang memungkinkan kebaikan,
kejujuran dan keterbukaan teraplikasikan dengan baik. Senaliknya
keburukan dan ketidak jujuran akan tereduksi dan ternafikan secara
nyata. Orang atau lembaga yang istiqomah dalam kabaikan akan mendapatkan
ketenangan dan sekaligus mendapatkan solusi dan jalan keluar dari
segala persoalan. Dalam QS.Fushilat [41] : 30-31:
Artinya
“.30. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah
Allah" Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan
turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan
janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang
Telah dijanjikan Allah kepadamu". 31. Kamilah pelindung-pelindungmu
dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang
kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta”.
(QS.Fushilat [41]: 30-31)
3. FATONAH
mempunyai arti mengerti, memahami dan menghayati secara mendalam segala
yang menjadi tugas dan kewajibannya. Sifat ini akan menumbuhkembangkan
kreatifitas dan kemampuan melakukan berbagai macam inovasi dan kreasi
yang beranfaat. Kretatif dan inovatif hanya mungkin dimiliki manakala
seseorang selalu berusaha untuk menambah berbagai ilmu pengetahuan,
peraturan dan informasi baik yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun
perusahaannya secara umum. Sifat fatonah perpaduan antara alim dan
hafidz telah mengantarkan Nabi Yusuf dan Timnya membangun kembali negeri
Mesir. Dalam QS.Yusuf [12] : 55) Allah menandaskan :
Artrtinya “Berkata
Yusuf: "Jadikanlah Aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya Aku
adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan". QS.Yusuf [12] : 55)
4. AMANAH
mempunyai arti bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas dan
kewajiban. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran, pelayanan
yang optimal dan ihsan (berbuat yang baik dan terbaik) dalam segala hal.
Sifat ini harus dimilikioleh setiap mukmin, apalagi yang mempunyai
pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat. Dalam QS
Al-Nisa [4]: 58 :
Artinya
: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat. (QS Al-Nisa [4]: 58 ) Dalam suatu kesempatan Nabi mengatakan : “Amanah akan menarik rezeki, sebaliknya khianat itu mengakibatkan kefakiran”.
5. TABLIGH
berarti mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk
melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam kehidupan
sehari-hari. Tabligh yang disampaikan dengan hikmah, sabar,
argumentative dan persuasive akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang
semakin solid dan kuat.